Selasa, 12 Maret 2013

Generasi Yang berkualitas


Bangsa yang besar adalah bangsa yang menyadari pentingnya melahirkan generasi berkualitas. Oleh karena itu kualitas generasi suatu bangsa merupakan isu yang sangat penting untuk dicermati semua pihak. Karena kualitas generasi pada dasarnya menentukan kualitas dari bangsa atau peradaban itu sendiri. Bangsa dengan jumlah generasi yang besar namun tidak diiringi dengan kualitas yang memadai, hanya akan terbelenggu dengan banyak masalah, sebaliknya jika generasi dalam jumlah besar tersebut berkualitas, maka akan menjadi aset yang berharga bagi bangsa itu sendiri dan juga peradaban manusia pada umumnya.
Generasi berkualitas yang ideal adalah generasi yang melahirkan barisan pemimpin bangsa yang tidak hanya memiliki keahlian, melainkan juga memiliki kepribadian istimewa yang ditunjukkan oleh integritasnya pada nilai-nilai kebenaran. Kepribadian ini merupakan pancaran dari kesatuan pola pikir dan pola sikap yang benar dan luhur. Generasi seperti inilah yang bisa diharapkan menjadi penerus bangsa, yang akan membawa bangsanya menjadi bangsa besar, kuat, dan terdepan. Generasi seperti ini bila menjadi pemimpin tidak akan menggadaikan negerinya diperas dan dijajah oleh penjajah asing demi untuk memperkaya dirinya dan keluarganya. Tetapi sebaliknya, mereka rela berkorban untuk melindungi negerinya dari cengkraman penjajahan dalam bentuk apapun.
Nah, sekarang kita mencoba untuk berkaca pada bangsa kita. Khususnya generasi pemuda muslim. Apa yang bisa dilakukan oleh pemuda yg memiliki keyakinannya pada islam. Apa saja yang bisa diperbuat oleh segelintir orang yang meneriakkan ”ALLAHUAKBAR!!” pada setiap aksinya?.
Banyak yang memandang sebelah mata tentang seorang pemuda islam saat ini. Karena kiprahnya mereka yang mengkin tidak terlihat. Jika kita melihat tontonan berita di televisi-televisi di Indonesia. Kita akan melihat banyak hal yang dilakukan oleh banyak para pemuda islam disana. Tawuran, korupsi, pemerkosaan, narkoba dan lain-lain. Jika kita ingin menanyakan. Apa agama mereka. Mungkin mereka akan menjawab dengan santai berkata. ”saya islam”. Jika ditanyakan apakah mereka sholat. ”saya sholat”. Dan jika kita menanyakan apakah berpuasa. ”saya puasa”. Namun, apa yang membuat mereka menjadi sebuah bidak-bidak pendobrak yang hanya mau terprovokasi dengan hawa nafsu saja.
Baik kita flashback kemasa lalu. Kezaman Nabi kita Muhamammad SAW. Mungkin ada pemuda yang dizaman Rasullah ada seperti zaman sekarang. Namun, meungkin lebih parah pada zaman Rasullah. Namun, dibalik kegelapan ada setitik cahaya yang akan selalu bersinar, walaupun hanya warna redup saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semua dan Segalanya

karena sejatinya manusia hadir dunia saling berpasangan. Itulah yang Allah beritahukan kepada manusia melalui Al-Qur'an. Bahwa setiap in...