Senin, 30 Mei 2016

Ini kisahku: Penyelesaian

Penyelesaian

Tidak dipungkiri dalam setiap kehidupan ada permulaan ada juga penyelesaian. Kita diciptakan melalui permulaan dua insan yang menjalin kasih karena sebuah perjanjian besar kepadaNya. dan dari permulaan itu pula kita terlahir didunia ini. Melalui tangan halus mereka berdua mulailah kita menjajaki dunia baru yang penuh dengan pertanyaan dan permulaan. pertanyaan kapan kita bisa berbicara? pertanyaan kapan aku bisa berjalan? dan pertanyaan yang mungkin tidak dapat terungkap oleh kedua insan. yang mereka tahu kita sedang memulai sebuah hal yang baru dan ingin kita usahakan untuk melakukannya. dari tahapan itu aku mampu untuk mengurai sebuah kata menjadi ucapan. merangkai 26 huruf menjadi kalimat yang membuatku semakin tahu bahwasanya sebuah permulaan yang baik akan menghasilkan yang baik pula, walaupun tidak semua teori tersebut mutlak benar. lamban laun kita menjadi tahu bahwasanya permulaan yang kita lakukan adalah sebuah perihal proses yang wajib kita lewati. dan pastinya yang kita ketahui permulaan itu selalu diawali dengan kata "apakah aku bisa melakukannya?" normatif, namun setiap kami pastinya akan mengatakan demikian. ketahuilah bahwasanya sejak kecil kita sudah distimulus oleh orang tua kita untuk belajar keyakinan untuk permulaan. bayangkan kalau sejak kecil kita tidak distimulus oleh kedua orang tua kita untuk berjalan dan berbicara. mungkin kita sekarang belum bisa berlari dan berkomunikasi dengan lainnya. sadar atau tidak saat itu tidak ada terbesit pertanyaan "apakah aku bisa melakukannya?" yang ada kita terus melakukan. mungkin sesekali kita menangis, sesekali juga kita bahagia karena kita bisa melakukannya. yah, pada saat itu kita sudah menyelesaikan tugas kita untuk bisa membuat orang tua kita tertawa bahagia atas segala kepolosan kita melakukan hal tersebut. begitulah fase kita yang mungkin sekarang kita sukar melihat sebuah peluang untuk melakukan sesuatu. setiap permulaan terasa sukar, sukar diawal belum tentu juga sukar saat proses. karena yang kita ketahui proses yang dilewati ada sebuah jalan untuk menuju sebuah penyelesaian yang sempurna. tinggal kita ingin mengambil jalan mana. jalan pintas atau jalan memutar. tujuan jelas disana. tinggal kita mau jalan apa tidak? permulaan jalan adalah melangkahkan kaki, penyelesaian yang baik adalah senyuman bahagia melewati proses yang mungkin kita aggap sukar.

Magelang, 30 Mei 2016

Selasa, 17 Mei 2016

ini kisahku: Aku ingin belajar

aku ingin selalu belajar

kadang kala alam terlalu baik untuk hanya sekedar memberikan pemandangan untuk memperindah hati dan pikiran. mencoba untuk terus mengetahui maksud itu semua sepertinya terlalu sukar untuk hanya sekedar dinikmati semata saja. boleh jujur sejatinya manusia diberikan kesempatan untuk hidup didunia ini tidak semata untuk belajar. hmmm...agaknya egois mungkin jikalau didunia ini hanya untuk belajar saja. ketahuilah kawan belajar bukanlah terkait aku sarjana sedangkan kamu masih pelajar tingkat menengah. belajar adalah perihal rasa haus kita terhadap sesuatu hal yang kita anggap itu perlu kita ketahui. memahami satu kesatuan bukanlah sebuah hal yang memuaskan. sejatinya satu kesatuan masih berlimpah lagi sesuatu yang hanya mampu dibuka oleh seseorang yang mampu membukanya. dengan belajar kita mampu membuat pondasi hidup ini agaknya lebih baik dari biasanya. selayaknya kita membuat sebuah gedung yang tinggi pastinya yang kita butuhkan sebuah pondasi yang kuat untuk membuat sebuah bangunan yang kokoh dan megah. alam menyediakan segalanya bukan hanya sekedar dinikmati semata. dipelajari dan difahami apa definisi dari semua ini. kata siapa alam tidak mampu berbicara. kau salah kawan, sejatinya alam mampu mencitrakan apa yang ada dalam hatinya. bukankah kita ketahui banyak kejadian alam yang membuat kita tidak mampu berfikir dengan pikiran manusia. bahwasanya alam mampu mencitrakan apa yang ada difikirannya saat ini.

memahami setiap beluk dari segala kisah yang kita dapatkan dari keseharian bahwasanya banyak manusia diluar sana mencoba untuk terus bergerak menjadi lebih baik dari sebelumnya. bukankah itu yang selalu diucapkan oleh semua manusia. menjadi lebih baik dari sebelumnya dan akhirnya stuck pada sebuah kalimat "what should i do?". Sejatinya banyak hal jikalau kita mampu membuka cakrawala pikiran kita. membatasi pikiran kita hanya akan membunuh diri kita sendiri. sejatinya berpikir adalah sebuah kebebasan yang dikaruniakan kepada manusia. lantas mengapa kita menutup jendela itu? kukatakan sekali lagi kawan... jangan kamu menutup pintu itu biarkan terbuka. biarkan cahaya matahari itu menembus kedalam rumah pikiran kita. menghangatkan semua yang ada didalamnya. jika malam tiba kita kembali menutupnya dan sesaat kita melihat malam yang dipenuhi bintang dan bulan yang indah. sejenak kita berfikir mengapa demikian?

Magelang, 17 Mei 2016

Semua dan Segalanya

karena sejatinya manusia hadir dunia saling berpasangan. Itulah yang Allah beritahukan kepada manusia melalui Al-Qur'an. Bahwa setiap in...