Rabu, 27 Maret 2013

Proposal Nikah Proposal Nikah Proposal Nikah Proposal Nikah Proposal Nikah Proposal Nikah

Latar Belakang
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya cintai dan sayangi, semoga Allah selalu memberkahi langkah-langkah kita dan tidak putus-putus memberikan nikmatNya kepada kita. Amin
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati..sebagai hamba Allah, saya telah diberi berbagai nikmat. Maha Benar Allah yang telah berfirman : "Kami akan perlihatkan tanda-tanda kebesaran kami di ufuk-ufuk dan dalam diri mereka, sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas bahwa Allah itu benar dan Maha Melihat segala sesuatu".
Nikmat tersebut diantaranya ialah fitrah kebutuhan biologis, saling membutuhkan terhadap lawan jenis.. yaitu: Menikah ! Fitrah pemberian Allah yang telah lekat pada kehidupan manusia, dan jika manusia melanggar fitrah pemberian Allah, hanyalah kehancuran yang didapatkannya..Na'udzubillah ! Dan Allah telah berfirman : "Janganlah kalian mendekati zina, karena zina adalah perbuatan yang buruk lagi kotor" (Qs. Al Israa' : 32).

Ibunda dan Ayahanda tercinta..melihat pergaulan anak muda dewasa itu sungguh amat memprihatinkan, mereka seolah tanpa sadar melakukan perbuatan-perbuatan maksiat kepada Allah. Seolah-olah, dikepala mereka yang ada hanya pikiran-pikiran yang mengarah kepada kebahagiaan semu dan sesaat. Belum lagi kalau ditanyakan kepada mereka tentang menikah. "Saya nggak sempat mikirin kawin, sibuk kerja, lagipula saya masih ngumpulin barang dulu," ataupun Kerja belum mapan , belum cukup siap untuk berumah tangga¡¨, begitu kata mereka, padahal kurang apa sih mereka. Mudah-mudahan saya bisa bertahan dan bersabar agar tak berbuat maksiat. Wallahu a'lam.
Ibunda dan Ayahanda tersayang..bercerita tentang pergaulan anak muda yang cenderung bebas pada umumnya, rasanya tidak cukup tinta ini untuk saya torehkan. Setiap saya menulis peristiwa anak muda di  majalah Islam, pada saat yang sama terjadi pula peristiwa baru yang menuntut perhatian kita..Astaghfirullah.. Ibunda dan Ayahanda..inilah antara lain yang melatar belakangi saya ingin menyegerakan menikah.
Dasar Pemikiran
Dari Al Qur¡¦an dan Al Hadits :

  1.  "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24) : 32).
  2. "Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).
  3. ¨Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui¡¨ (Qs. Yaa Siin (36) : 36).
  4. Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs. An Nahl (16) : 72).
  5. Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir(Qs. Ar. Ruum (30) : 21).
  6. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana(Qs. At Taubah (9) : 71).
  7. Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali. (Qs. An Nisaa (4) : 1).
  8. Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga) (Qs. An Nuur (24) : 26).
  9. ..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja..(Qs. An Nisaa' (4) : 3).
  10. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang nyata.(Qs. Al Ahzaab (33) : 36).
  11. Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW bersabda: "Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !"(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).
  12. Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).
  13. Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¡¨ (HR. Hakim dan Abu Dawud). 14. Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan timpang dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang menikah berarti melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya." (HR. Baihaqi).
  14. Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya ialah wanita shalihat.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).
  15. "Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah  (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim) : a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram."
  16. "Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud).
  17. Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak (HR. Abu Dawud).
  18. Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain (HR. Abdurrazak dan Baihaqi).
  19. Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).
  20. Rasulullah SAW. bersabda : "Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah" (HR. Bukhari).
  21. Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang (HR. Abu Ya¡¦la dan Thabrani).
  22. Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan terhormat(HR. Ibnu Majah,dhaif).
  23. Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka (Al Hadits).
Tujuan Pernikahan 
  1. Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasul.
  2. Melanjutkan generasi muslim sebagai pengemban risalah Islam.
  3. Mewujudkan keluarga Muslim menuju masyarakat Muslim.
  4. Mendapatkan cinta dan kasih sayang.
  5. Ketenangan Jiwa dengan memelihara kehormatan diri (menghindarkan diri dari perbuatan maksiat / perilaku hina lainnya).
  6. Agar kaya (sebaik-baik kekayaan adalah isteri yang shalihat).
  7. Meluaskan kekerabatan (menyambung tali silaturahmi / menguatkan ikatan kekeluargaan)
Kesiapan Pribadi 
  1. Kondisi Qalb yang sudah mantap dan makin bertambah yakin setelah istikharah. Rasulullah SAW. bersabda : ¡§Man Jadda Wa Jadda¡¨ (Siapa yang bersungguh-sungguh pasti ia akan berhasil melewati rintangan itu).
  2. Termasuk wajib nikah (sulit untuk shaum).
  3. Termasuk  tathhir (mensucikan diri).
  4. Secara materi, Insya Allah siap. ¡§Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya¡¨  (Qs. At Thalaq (65) : 7)
Akibat Menunda atau Mempersulit Pernikahan 
  • Kerusakan dan kehancuran moral akibat pacaran dan free sex.
  • Tertunda lahirnya generasi penerus risalah.
  • Tidak tenangnya Ruhani dan perasaan, karena Allah baru memberi ketenangan dan kasih sayang bagi orang yang menikah.
  • Menanggung dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya kewajiban menikah saat syarat yang Allah dan RasulNya tetapkan terpenuhi.
  • Apalagi sampai bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Rasulullah SAW. bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia bersunyi sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi mahramnya, karena yang menjadi pihak ketiganya adalah syaitan." (HR. Ahmad)dan "Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik, daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya" (HR. Thabrani dan Baihaqi).. Astaghfirullahaladzim.. Na'udzubillahi min dzalik
Namun, umumnya yang terjadi di masyarakat di seputar pernikahan adalah sebagai berikut ini :
  • Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar yang disandang:Ir, DR, SE, SH, ST, dsb
  • Pesta pernikahan yang wah / mahar yang tinggi, sebab merupakan kebanggaan tersendiri, bukan di selenggarakan penuh ketawadhu'an sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. (Pernikahan hendaklah dilandasi semata-mata hanya mencari ridha Allah dan RasulNya. Bukan di campuri dengan harapan ridha dari  manusia (sanjungan, tidak enak kata orang). Saya yakin sekali.. bila Allah ridha pada apa yang kita kerjakan, maka kita akan selamat di dunia dan di akhirat kelak.)
  • Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.
  • Masyarakat menganggap pernikahan akan merepotkan Studi, padahal justru dengan menikah penglihatan lebih terjaga dari hal-hal yang haram, dan semakin semangat menyelesaikan kuliah.
Memperbaiki Niat : 
Innamal a'malu binniyat....... Niat adalah kebangkitan jiwa dan kecenderungan pada apa-apa yang muncul padanya berupa tujuan yang dituntut yang penting baginya, baik secara segera maupun ditangguhkan.
Niat Ketika Memilih Pendamping
Rasulullah bersabda "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya."(HR. Thabrani).
"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR. Ibnu Majah).
Nabi SAW. bersabda : Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab (akibatnya) dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya) (Al Hadits).
Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda, ¡§Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama." (HR. Muslim dan Tirmidzi). Niat dalam Proses Pernikahan
Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terus menyertai berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan. Mulai dari memberi mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakan walimah. Walimah lebih dari dua hari lebih dekat pada mudharat, sedang walimah hari ketiga termasuk riya'. "Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan."(Qs. An Nisaa (4) : 4). 
Rasulullah SAW bersabda : "Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih). Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW. telah bersabda, "Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)" (HR. Ahmad). Nabi SAW pernah berjanji : "Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali pernikahannya."(HR. Ashhabus Sunan). Dari Anas, dia berkata : " Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya" (Ditakhrij dari An Nasa'i)..Subhanallah..
Proses pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang sederhana dan mudah insya Allah akan mendekatkan kepada bersihnya niat, memudahkan proses pernikahan bisa menjernihkan niat. Sedangkan mempersulit proses pernikahan akan mengkotori niat."Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing." (HR. Bukhari dan Muslim)
Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yang dimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dan caranya harus Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah.. Termasuk didalamnya dalam pemilihan calon, dan proses menuju jenjang pernikahan (bersih dari pacaran / nafsu atau tidak). Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan Allah.
Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Allah ; misalnya : adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidak berlebih-lebihan, tidak makan sambil berdiri (adab makanan dimasyarakat biasanya standing party-ini yang harus di hindari, padahal tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang demikian), Pengantin tidak disandingkan, adab mendo'akan pengantin dengan do'a : Barokallahu laka wa baroka 'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir.. (Semoga Allah membarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada kalian), tidak bersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara berlebihan ("Dan janganlah bertabarruj (berhias) seperti tabarrujnya jahiliyah yang pertama" - Qs. Al Ahzab (33),
Meraih Pernikahan Ruhani
Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan pada Allah, maka ia akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya. Secara psikologis, seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan dengan orang yang sama dengannya, baik dalam perasaan, pandangan hidup dan lain sebagainya. Karena itu, berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta Allah dari pasangan hidupnya, yakni orang yang dalam hatinya Allah hadir secara penuh. Mereka saling mencintai bukan atas nama diri mereka, melainkan atas nama Allah dan untuk Allah.
Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai dan merindukan Allah. Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan dua insan yang berlainan jenis, melainkan pertemuan dua ruhani yang sedang meniti perjalanan menuju Allah, kekasih yang mereka cintai. Itulah yang dimaksud dengan pernikahan ruhani. KALO KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH, PASTI YANG AKAN DATANG JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITAS  PULA (Al Izzah 18 / Th. 2)
Penutup
"Hai, orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas, karena Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas." (Qs. Al Maidaah (5) : 87).
Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam Nasyrah (94) : 5- 6 ).
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya sayangi dan saya cintai atas nama Allah.. demikanlah proposal ini (secara fitrah) saya tuliskan. Saya sangat berharap Ibunda dan Ayahanda.. memahami keinginan saya. Atas restu dan doa dari Ibunda serta Ayahanda..saya ucapkan "Jazakumullah Khairan katsiira". "Ya Allah, jadikanlah aku ridho terhadap apa-apa yang Engkau tetapkan dan jadikan barokah apa-apa yang telah Engkau takdirkan, sehingga tidak ingin aku menyegerakan apa-apa yang engkau tunda dan menunda apa-apa yang Engkau segerakan.. YA ALLAH BERILAH PAHALA DALAM MUSIBAHKU KALI INI DAN GANTIKAN UNTUKKU YANG LEBIH BAIK DARINYA.. Amiin"
==================================== 
Dedicated to : My inspiration .... yang pernah singgah dan menghuni "hati" ...Astaghfirullah !! Saat langkah ada didunia maya, tak menapak di bumi-Nya..Lalu, kucoba atur gelombang asa..Robbi kudengar panggilanMu tuk meniti jalan RidhoMu.. Kuharap ada penolong dari hambaMu meneguhkan tapak kakiku di jalan-Mu dan menemani panjangnya jalan dakwah yang harus aku titi.. " Saat Cinta dan Rindu  tuk gapai Syurga dan Syahid di jalanNya makin membuncah.."
====================================
Maraji / Referensi :
  1. Majalah Ishlah, Edisi Awal Tahun 1995.
  2. Fiqh Islam, H. Sulaiman Rasyid, 1994, Cet. 27, Bandung, Sinar Baru Algesindo.
  3. Fikih Sunnah 6, Sayyid Sabiq, 1980, cet. 15, Bandung, Pt. Al Ma'arif.
  4. Kupinang Engkau dengan Hamdalah, Muhammad Faudzil Adhim, 1998, Yogyakarta, Mitra Pustaka.
  5. Indahnya Pernikahan Dini, Muhammad Faudzil Adhim, 2002, Cet. 1, Jakarta, Gema Insani Press.
  6. Rintangan Pernikahan dan Pemecahannya, Abdullah Nashih Ulwan, 1997, Cet. 1, Jakarta, Studia Press.
  7. Perkawinan Masalah Orang muda, Orang Tua dan Negara, Abdullah Nashih Ulwan, 1996, Cet. 5, Jakarta, Gema Insani Press.
  8. Kebebasan Wanita, jilid 1, 5, 6, A.H.A. Syuqqah, 1998, Cet.1, Jakarta, Gema Insani Press
  9. Sulitnya Berumah Tangga, Muhammad Utsman Al Khasyt, 1999, Cet. 18, Jakarta, Gema Insani Press.
  10. Majalah Cerdas Pemuda Islam Al Izzah, Wahai Pemuda, Menikahlah, No. 17/Th. 2 31 Mei 2001, Jakarta, YPDS Al Mukhtar

Senin, 18 Maret 2013

Jadilah Pemimpin


Jadilah Pemimpin yg teguh hati dan tercerahkan
untuk membangun dan meninggikan tonggak kemulian
membangun kehidupan menurut petunjuk keimanNya
dan menyibak tirai kegelapan sejauh-jauhnya

Kepemimpinan adalah hikmah dan amanah
untuk melihat akurasi pendapat para pelakunya
jiwa kebenaran menggema disegala penjurunya
dan mengulang lagu kenangan para penakluk

duniamu telah berubah menjadi hutan belantara
buatlah ia pepatah yg menakjubkan dalam kehidupan
untuk mengembalikan kejayaan yg dibangun para pendahulu kita
dan berjalan disepanjang jalan sebagai orang terpuji

WAHAI SANG PEMIMPIN!!dengan tekadmu yg kuat itu
ubahlah tanah yg ini menjadi emas dan besi
engkaulah yg mengelluarkan rahasia simpananNya
dan dengan itu kau muliakan segenap nenek moyang

Engkau bangkit utnuk bercerit tentang masa lalu
yg telah menjadi nyanyian dibibir zaman
ternyata kau adalah pagi yg cerah bagi alam semesta
dan menjadi malam yg gelap pekat bagi para musuh

Betapa agungnya keimanan yg menciptakan kawan-kawan
yg saling mendukung, gagah berani dan perkasa
seperti itulah kegagahan para pendahulu
yg mengurangi kehidupan laksana harimau dan singa
Dipagi hari dia berjalan bagaikan singa
ditengah malam mereka bangun ruku' dan sujud

mencetak kepemimpinan adalah dengna selalu bebuat sesuatu
untuk memberi nilai tambh bagi kehidupan setiap hari
mencetak kehidupan adalah dengan selalu berusaha mempengaruhi
dan bukan membiarkan diri untuk selalu dipengaruhi

kehidupan ini prihatin terhadap kekuatanmu
jadikanlah ia sebagai tangga naik menuju kemuliaan
cukuplah kekalahan bagi generasi yg suka hura-hura
cukuplah duduk bagi mereka yg mirip dengan para jantan

laki-laki yg paling dekat kedudukannya dengan perempuan
adalah orang yg pipinya paling mirip dengan perempuan

Tak masalah bila fajarmu tersenyum berkilauan
untuk mencetak kalung dan perhiasan
utnuk keberanian kita mendidik para pemimpin
bukan mendidik budak-budak perang

aku bukan untukmu


coba direnungi bersama..
dalam sebuah resepsi khitbah/lamaran..
seorang lelaki yg tampan, kaya, cerdas melamar seorang perempuan yg cantik, sholehah, cerdas dan insya allah taat pada allah..
sang pria: kami kesini datang bersama keluarga untuk bisa meminang ank bapak ananda suci (anggap saja namanya suci)
sang ayah dari ananda suci: kami dari pihak keluarga sangat bahagia atas kedatangan andika kesini apalagi dengan niat meminang ank kami. namun, itu semua kami tidak bisa memutuskan semuanya. biarlah ank kami yg memutuskannya.
semua mata tertuju kepada sang perempuan tersebut untuk menunggu sebuah jawaban..
sang perempuan: terima kasih atas kehadiran keluarga dari andika. saya sangat berterima kasih sekali atas semuanya. saya mengenal andika sudah dari pertama kali kita masuk kuliah bersama, satu organisasi semuanya kita bersama. bahkan andika adalah mahasiswa lulusan terbaik dengan IP 4. kebaikan andika sudah terdengar kepenjuru universitas. ketampanan anda sangat didambakan oleh tiap kaum hawa yg melihat ciptaan Allah SWT. namun, maaf saya tidak bisa menerima lamaran andika sebagai pendamping hidup andika nanti...
keheningan menghiasi ruang tamu..
sang pria: knp kamu menolak saya??apakah saya kurang tampan??apakah saya saya kurang cerdas??harta saya melimpah??apakah kamu tidak ingin bersama saya mengarungi bahtera rumah tangga yg sakinah,mawwadah warrohmah??
Sang wanita: tentu sangat mau, wanita bodoh yg anak menolak seorang pangeran seperti andika. namun, ada hal yg tidak bisa menerima anda...
sang pria: apa??
Sang Wanita: anda sudah BEKAS...
sebuah perkataan yg sangat pedas dari bibir mungil yg halus...
dengan amarahnya sang lelaki tersebut membentaknya
Sang Pria: HEI MAKSUD ANDA APA DENGAN MENGATAKAN SAYA BEKAS??
sang ayah mencoba untuk menenangkan anaknya yg terselimut oleh amarah
dengan halus sang wanita menjelaskan
Sang Wanita: saya paham andika pasti masih suci, andika pasti menjaga hal yg harus dijaga. namun ada hal yg belum andika jaga. yaitu HATI. sudah berapa wanita yg andika pacari selama ini???apakah andika mencoba untuk bertanggung jawab. saya tidak bisa menyentuh tangan suami saya yg sudah disentuh oleh perempuan lain. aku tidak ingin menjadi wanita yg kesekian yg telah menyentuhmu, aku ingin mejadi wanita yg pertama yg akan menyentuhmu..
tak terasa sebuah air mata keluar dari kelopak mata sang pria. dia menyesali semuanya.
Sang Pria: maafkan kesalahan andika yg telah melamarmu. kamu adalah bidadari titipan Allah untuk disandingkan dengan sang pangeran yg dipilih Allah, bukan dipilih oleh sebuah hawa nafsu...
............

puisi indah untuk kaum perempuan


CANTIKNYA SEORANG MUSLIMAH
 
Aku bangga menjadi muslimah
Disaat yang lain bangga menjadi wanita modern
Aku bangga Jilbabku menjuntai kedada
Disaat yang lain bangga mengikuti Mode

Aku bangga menjadi pengurus kerohanian Islam
Disaat yang lain lena, Aku tak peduli
Dengan anggapan sok suci
Karena aku tahu apa yg aku lakukan

Awalnya aku tidak percaya diri….
Dengan pakaian yg tertutup rapi….
Teman-teman berkata aku tidak trendy…..
Tapi Abi berkata aku Cantik begitu…
pun Ummi…..

Wahai Kawan yang bermimpi sanjungan……
Cantik bukanlah buka-bukaan….
Cantik bukanlah selalu berdandan….
Dan cantik bukan berarti seorang pujaan….

Ku ulurkan jilbabku hingga terasa damai hatiku…..
Ku longgarkan pakaianku sehingga tertutup bentuk tubuhku…..
kulakukan itu semua demi Cintaku pada Rabbi-ku….
Dan kuberbisik dalam hatiku,,,
Semoga Allah kagum melihatku….

Andai semua orang memahami…
cantik lahir bukanlah ukuran…..
Tapi cantik hati memikat semua orang….
Dan terutama budi pekerti seperti yang Rasul contohkan…..

Maka saudariku, peliharalah aurat........

♥ Aurat tidak akan tertutup dengan berperangai yang BAIK,,,
♥ Aurat tidak tertutup dengan sifat LEMAH LEMBUT,,,
♥ Aurat tidak akan tertutup dengan kata-kata yang BAIK,,,
♥ tetapi aurat hanya akan tertutp dengan PAKAIAN yang SEMPURNA,,,

Mudah-Mudahan AKHLAK dibalik pakaian itu, jauh lebih INDAH dari pada pakaiannya...
Amiin.....!

Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan pakaian yang tipis, lantas Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpaling darinya dan berkata: “Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan.
(HR. Abu Daud dan Baihaqi).

sebarkan tausiyah ini pada teman anda
"Demi Allah, seandainya Allah memberi petunjuk kepada seseorang karena ajakanmu, maka itu lebih baik bagimu daripada menyedekahkan unta yang berwarna merah (yang paling bagus)"
(HR. Bukhari : 4210 dan Muslim : 34/2406)

filosofi sebuah permen dan hijab bagi seorang perempuan


Seorang lelaki inggris bertanya, "Kenapa perempuan Islam menutupi tubuh dan rambut mereka?"

Syekh tersenyum, ditangannya ada 2 permen, ia membuka yang pertama terus yang satu lagi tertutup. dia melemparkan keduanya ke lantai yang kotor.

Syaikh bertanya: " Jika saya meminta anda untuk mengambil satu permen, mana yang anda pilih?"

Si inggri menjawab: "Yang tertutup.."

Syeikh berkata: " Itulah cara kami memperlakukan dan melihat perempuan kami"

Idealisme Mahasiswa Runtuh di Tahun Ajaran Baru


Dalam sebuah perkuliahan seorang Dosen yang dikena Idealis pernah bertanya.
Kalau BBM naik, Mahasiswa turun ke jalan untuk menolak.
Kalau Harga sembako naik, Mahasiswa turun ke jalan untuk menolak.
Kalau SPP naik, Mahasiswa turun ke jalan untuk menolak.
Tapi kalau jatah bagi hasil yang berasal dari uang adik-adik Mahasiswa Baru naik, siapa yang turun?
(Mahasiswa lama diam seribu bahasa. Mereka hanya tertunduk dan saling pandang satu sama lain)
“Tahun kemarin juga gini. Kami hanya melanjutkan apa yang di tinggalkan oleh senior kita” ceplos seorang mahasiswa disitu.
“Kalian ini aneh, kalau pejabat memeras uang Rakyat, kalian menentangnya, sembari mengatakan itu suara rakyat. Tapi ketika kalian diposisi yang sama, memeras uang calon mahasiswa baru, idealis kalian luntur karena kepentingan” hardik dosen itu.
Terkadang Idealis yang sangat diagung-agungkan Mahasiswa tidak cukup hanya karena sadar saja, melainkan butuh komitmen untuk menjalankannya. Mahasiswa yang berkewajiban sebagai agent of countrol memang mudah mengontrol penguasa. Mudah, karena tidak diposisi mereka. Kalau sudah diposisi seperti itu, belum tentu mampu mempertahankan Idealisme tadi.
Sebagai contoh setiap penerimaan Mahasiswa baru. hampir disemua kampus di Indonesia, pasti mempunyai kebijakan yang baru pula. Kebijakan disetiap kampus memang berbeda-beda. Tergantung visi, misi, dan kepentingan yang diusung lembaganya. Namun ada satu kebijakan oleh setiap kampus di Indonesia yang anehnya justru kompak. Yakni kebijakan menaikkan biaya masuk kampus. Kebijakan menaikkan biaya kampus ini tentunya di balut dengan format yang cukup menarik. Diembel-embeli kata “demi memaksimalkan pelayanan kampus”. Padahal intinya ya, kenaikan.
Ironisnya lagi, ini justru jarang disadari oleh Mahasiswa lama. Bahkan untuk mereka yang idealis tadinya. Biasanya mahasiswa kritis seperti ini menduduki jabatan strategis di kampus. Kebanyakan mereka sebenarnya sadar akan kenaikan tersebut. Namun, karena posisi strategis mereka yang memungkinkkan mendapat jatah. Ya, membuat mereka bungkam seribu bahasa.
Parahnya, ditengah kampus menaikkan biaya perkuliahan. Organ-organ intra mahasiswa, dimana diduduki oleh orang-orang yang idealis tadi justru ikut menaikkan biaya masuk ke organ-organ mereka. Mereka justru penyumbang kesengsaraan pada orang tua calon mahasiswa baru yang tergolong kurang mampu. Mereka baluti aksi mereka itu sembari berkata, ini uang kaos, uang stiker, uang slayer, uang yang lainnya. Sudah menjadi rahasia umum, fenomena tahun ajaran baru merupakan ladang basah bagi mahasiswa lama. Tanpa disadari setiap tahunnya Idealisme mahasiswa lama runtuh, yang mereka gadaikan pada kepentingan semu.
Bisa dipastikan, mereka inilah yang ketika jatih pejabat nanti bermental pemeras. Idealis jika tidak mendapat jatah, dan apatis ketika berkuasa. Selama tahun ajaran baru para calon koruptor baru. (***)

Kemerosotan Sikap Idealisme Mahasiswa


Melihat realita yang terjadi saat ini di kalangan perguruan tinggi, mayoritas mahasiswa di era modern ini masih belum mampu memahami identitas sosialnya. Mahasiswa merupakan para intelektual muda yang dapat menjadi agent of change, dalam suatu bangsa, mahasiswa memiliki peran yang sangat penting,segala lini kehidupan yang berkait dengan kehidupan bermasyarakat tak pernah lepas dari kontrol mahasiswa. Problematika bangsa, dari politik, ekonomi, sosial, sampai agama adalah lahan perjuangan untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Namun di era modern saat ini Mungkin gambaran mengenai mahasiswa yang idealis dan anti pragmatis hanya dapat kita sambangi pada mahasiswa era reformasi,kala itu kepiawaian dan kelihaian mahasiswa dalam menebar angin perubahan kepada masyarakat Indonesia terbukti bagi tumbuhnya benih reformasi 1998.
Kini,mata kita disuguhi dengan realitas yang berbanding terbalik dengan masa-masa sebelumnya.Jika dulunya mahasiswa terlihat garang terhadap birokrasi dan pernah menjadi momok menakutkan bagi aparat birokrasi yang berkuasa saat itu,maka justru sekarang mahasiswa cenderung bersikap jinak dan terlihat terkadang mahasiswa itu rela berkompromi demi keuntungan sesaat maka jangan heran kalau mahasiswa saat ini dijuluki sebagai hamba setia birokrasi.kenapa penulis berkata demikian,itu semua berdasarkan fakta yang terjadi saat ini, Tengoklah ketika terjadi demonstrasi mahasiswa,yang terkadang merusak sejumlah fasilitas publik dan ratusan orang kehilangan waktu gara-gara lalu lintas macet. Apakah aksi itu sesuai dengan aspirasi rakyat?.tentu tidak. Para aktivis mahasiswa banyak kehilangan idealitas perjuangannya ketika disuguhi uang. Ketika para aktivis sudah dikendalikan oleh uang,aksi turun jalan tidak lagi menarik dan ironis. Jadi maklum kalau banyak masyarakat antipati dengan munculnya aksi-aksi mahasiswa. Mereka sepertinya kurang simpati,karena aksi mahasiswa tidak lebih dari sekedar sumber kemacetan lalu lintas. Masyarakat sudah mulai kritis terhadap aksi mahasiswa yang hanya pesanan. Sehingga masyarakat tidak tertarik bergabung dengan demonstrasi mahasiswa .

idealisme
Sikap idealisme yang tidak tertawar yang dimiliki mahasiswa itu seharusnya dijaga tapi Bagi sebagian besar mahasiswa sekarang,malah mulai dipersepsi sebagai ‘emas murni’ yang terlihat seksi dan pantas untuk dijual kesana-kemari. Baju kebanggaan itu kini perlahan telah ditanggalkan lalu digantikan dengan kostum pragmatism material karena dianggap lebih memikat dan dapat mendatangkan keuntungan dalam jumlah materi yang besar.dan paling parahnya Beberapa Bulan bela­kangan ini di media massa, baik cetak maupun elektronik dihiasi pemberitaan mengenai tawuran para calon intelektual muda,yaitu mahasiswa. Tentu kita semua merasa prihatin dengan aksi tawuran yang sering terjadi dalam dunia kampus. Seharusnya seorang mahasiswa masuk ke suatu universitas untuk menimba ilmu, bukan malah menjadi preman.
Kondisi mental dari mahasiswa kita memang sudah merosot dan mengkhawatirkan sehingga perlu dicari jalan keluar agar bangsa ini tidak kehi­lang­an generasi penerus bang­sanya. sudah seharusnya mereka beradu dalam hal pemikiran intelektual, kreativitas, dan pengabdian kepada masyarakat bukan malah adu pukul dan lempar batu.Peran serta dalam menyumbangkan ide dan tenaga dalam mengubah kondisi sosial pun seharusnya jadi kewajiban bagi mahasiswa. Jangan ikut-ikutan, tanpa mengetahui pokok permasalahan yang dihadapi

Meraup Dosa Dengan Jilbab


Kepada para muslimah Allah swt telah dengan tegas memberi perintah agar menutup auratnya dengan jilbab. Sebagaimana firman-Nya:
Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (T.QS. Al Ahzab:59)
Sebagaimana pernah dibahas dalam artikel di rubrik yang sama dengan judul “Muslimah Modis, Why Not?”, yang dimaksud jilbab dalam ayat ini adalah baju terusan panjang yang diulurkan ke seluruh tubuh. Ingat, seluruh tubuh, bukan tubuh bagian atas sepotong, ditambah bagian bawah sepotong. Melainkan adalah model pakaian yang langsung menutupi seluruh tubuh, dari atas hingga bawah. Nah, kebanyakan kita biasa menyebutnya gamis.
Perintah tentang pentingnya menutup aurat ini juga dengan gamblang terdapat dalam firman Allah swt:
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (T.QS.An Nuur:31)
Jelas sudah bukan, bahwa menutup aurat bagi para muslimah adalah kewajiban syariat yang tak terbantahkan. Meninggalkannya kita berdosa. Menjalankannya kita raup pahala.
Yang Berdosa Karena Jilbab
Jika perintah berjilbab itu turun dari Allah swt, tentu mentaatinya akan berbuah pahala. Akan tetapi, sebagai muslimah kita harus waspada. Sebab, jilbab tak selalu mendatangkan pahala dan keridhoan Allah. Tapi justru sebaliknya, dengan jilbab kita dapat terjerumus ke lubang dosa.
Banyak diantara kita yang merasa dirinya telah menutup aurat dengan mengenakan jilbab. Ada yang pergi ke sekolah dengan rok dan atasan serta kerudung yang dililit di leher. Ada juga yang pergi ke kampus dengan celana jeans dan kaos ketat serta kerudung yang lagi-lagi dibuat mencekik leher. Tak mau kalah para muslimah karier yang pergi ke kantor dengan jilbab gaul ditambah semprotan parfum yang luar biasa wanginya. Dengan itu, semua merasa telah menutup aurat. Semua juga telah merasa mengenakan jilbab.
Tapi benarkah yang demikian yang dituntut oleh syariat agar diterapkan? Atau justru yang demikian itulah yang dapat menambah deretan panjang dosa-dosa kita? 
Para muslimah, mari kita waspada. Inilah hal-hal yang dapat menjadikan jilbab kita sebagai ajang meraup dosa:
1.Jilbab Dengan Bahan Tipis dan Transparan
Mengenakan jilbab dengan bahan yang tipis memang terlihat modis. Ya, rata-rata bahan pakaian yang tipis akan menjadi model busana yang ‘jatuh’ menjuntai. Belum lagi jika kita tinggal di daerah yang notabene berhawa panas. Jilbab dengan bahan tipis menjadi pilihan yang nyaman dipakai. Tapi sadarkah para muslimah, jilbab dengan bahan tipis dan transparan ini adalah kriteria jilbab yang dapat menjerumuskan kita ke dalam dosa. Untuk kategori pakaian yang seperti ini, Rasulullah menyebutnya dengan istilah “Berpakaian tapi telanjang” sebagaimana sabda beliau:
Dua golongan ahli neraka yang tidak pernah aku lihat: seorang yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang dia memukul orang-orang, dan perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepalanya bagaikan punuk unta yang bergoyang. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapatkan baunya, sekalipun ia bisa didapatkan dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
2.Jilbab Ketat
Turunnya ayat yang mewajibkan muslimah berjilbab diantaranya adalah agar lekukan-lekukan tubuhnya dapat tertutup sempurna sehingga ia terbebas dari fitnah. Akan tetapi, hal ini tidak mungkin terwujud jika muslimah bermaksud menutupi auratnya dengan pakaian yang ketat. Meski terkadang pakaian seperti ini menutupi warna kulit, namun tetap saja pakaian ketat dapat menampakkan seluruh lekuk tubuh atau sebagiannya.
3.Jilbab Berparfum
Dari Abu Musa Al-Asyari bahwasanya ia berkta Rasulullah bersabda :
Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina.” 
(HR. An-Nasai II:38,Abu dawud II:92, At-Tirmidzi IV:17, At-Tirmidzi menyatakan hasan shahih)
Perlu diketahui, di dunia barat sekuler, salah satu “fungsi” parfum adalah sebagai alat seducing man (menggoda laki-laki). Begitulah mudharat parfum yang dipakai oleh perempuan (ketika keluar rumah).
4.Jilbab Yang Menyerupai Pakaian Lelaki
Tidak asing dalam keseharian kita dapati muslimah yang merasa diri telah menutup aurat dengan celana jeans yang ketat, dipadu kemeja atau kaos lengan panjang, dan kerudung yang sekedar menutup kepala tanpa menjuntai hingga dada sebagaimana perintah Allah dalam Qur’an surat An Nuur ayat 31. Sedangkan hingga belahan dunia mana pun terlebih di Indonesia, kita mendapati bahwa celana dan kemeja adalah pakaian kaum lelaki.
Oleh karena itu, jika kita dapati muslimah dengan paduan busana yang demikian, maka sebenarnyalah ia sedang tampil menyerupai kaum laki-laki. Sedangkan Abu Hurairah berkata: “Rasulullah saw melaknat lelaki yang memakai pakaian yang menyerupai pakaian wanita, dan melaknat wanita yang memakai pakaian yang menyerupai pakaian lelaki.” 
5.Jilbab Yang Menyerupai Wanita-wanita Kafir
Semakin pesatnya perkembangan mode --beberapa mengklaim sebagai mode busana muslimah-- menuntut kewaspadaan kaum muslimah. Pemahaman yang benar tentang jilbab yang memenuhi kaidah yang ditetapkan oleh hukum syara mutlak dimiliki oleh setiap muslimah. Jika tidak, alih-alih ingin mengenakan jilbab, ternyata pakaian yang kita kenakan justru menyerupai pakaian wanita-wanita kafir. Na’udzubillah. Sedangkan Abdullah bin Amru bin Ash berkata: “Rasulullah melihat saya mengenakan dua buah kain yang dicelup dengan warna ushfur, maka beliau bersabda: Sungguh ini merupakan pakaian orang-orang kafir maka jangan memakainya
(HR. Muslim 6/144, hadits Shahih)
Jelas bukan, jilbab seperti apa yang dapat menjerumuskan muslimah dalam dosa. Selain pemahaman yang benar akan ketentuan berjilbab yang sesuai dengan hukum syariat, tentunya penting bagi muslimah untuk terus berada dalam lingkaran saudara-saudara seiman yang tak lelah mengkaji dan mengaplikasikan ilmu-ilmu Allah. Agar muslimah dapat senantiasa istiqomah menjalankan syariat Allah, juga agar muslimah tidak menjadi sasaran musuh-musuh Islam yang tak henti-hentinya mempropagandakan hal-hal yang dapat merusak pemahaman terlebih keimanan kita. Tak terkecuali dalam hal berbusana. Wallahu’alam bi showwab

Abdullah bin Umar : Putra Pemimpin yang Menolak Jadi Pemimpin


Bagaimana mungkin Ibn Umar dikatakan tak berhasrat pada dunia, sedang ia pedagang yang sukses? Bisa saja. Sebagai pedagang ia berpenghasilan banyak karena kejujurannya berniaga. Selain itu ia menerima gaji dari Baitul Maal. Tunjangan yang diperolehnya tak sedikitpun disimpan untuk dirinya sendiri, tetapi dibagi-bagikannya kepada fakir miskin. Berdagang buat Ibn Umar hanya sebuah jalan memutar rezeki Allah di antara hamba-hambanya. 

Suatu ketika Ibn Umar menerima uang sebanyak 4.000 dirham dan sehelai baju dingin. Sehari kemudian, periwayat yang bernama Ayub ibn Wail Ar-Rasibi melihat Ibn Umar sedang membeli makanan untuk hewan tunggangannya dengan berutang. Maka Ayub ibn Wail ini mencari tahu kepada keluarganya. Bukankah Abu Abdurrahman (maksudnya Ibn Umar) menerima kiriman empat ribu dirham dan sehelai baju dingin? Mengapa dia berutang untuk membeli pakan hewan tunggangannya? "Tidak sampai malam hari, uang itu telah habis dibagikannya. Mengenai baju dingin itu, mula-mula dipakainya, lalu ia pergi keluar, saat kembali ia sudah tak lagi memakai baju dingin itu. Ketika kami tanya ke mana baju dingin itu, Ibn Umar bilang sudah diberikannya kepada seorang miskin," demikian jawab keluarga Ibnu Umar. 

Segera saja Ayub ibn Wail bergegas menuju pasar. Ia berdiri di tempat yang agak tinggi dan berteriak. "Hai kaum pedagang, apa yang Tuan-tuan lakukan terhadap dunia. Lihatlah Ibn Umar, datang kiriman kepadanya sebanyak empat ribu dirham, lalu dibagi-bagikannya hingga esok pagi ia membelikan hewan tunggangannya makanan secara berutang." 

Kedermawanan Ibn Umar antara lain juga ditunjukkan dengan sikap hanya memberi mereka yang fakir miskin. Ia pun jarang makan sendirian. Anak-anak yatim atau golongan melarat kerap diajaknya makan bersama-sama. Ia pernah menyalahkan anak-anaknya sendiri lantaran mengundang jamuan makan untuk kalangan hartawan. "Kalian mengundang orang-orang yang dalam kekenyangan, dan kalian biarkan orang-orang kelaparan." 

Sang dermawan memang bukan mencari nama dengan kedermawanannya. Dalam kesehariannya, kaum dhuafa akrab dengan Ibn Umar. Sifat santunnya, terutama kepada fakir miskin, bukan basa-basi. Orang-orang fakir dan miskin sudah duduk menunggu di tepi jalan yang diduga bakal dilewati Ibn Umar, dengan harapan mereka akan terlihat oleh Ibn Umar dan diajak ke rumahnya. 

Hati-hati. Adalah Abdullah ibn Umar orangnya, yang kalau dimintai fatwa enggan berijtihad. Karena takut berbuat kesalahan, meskipun ajaran Islam yang diikutinya sejak berusia 13 tahun memberi satu pahala bagi yang keliru berijtihad, dan dua pahala bagi yang benar ijtihadnya. Karena khawatir keliru berijtihad, ia pun menolak jabatan kadi atau kehakiman. Padahal ini jabatan tertinggi di antara jabatan kenegaraan dan kemasyarakatan, jabatan yang juga "basah". 

Pernah khalifah Utsman r.a. mau memberi jabatan kadi, tapi Ibn Umar menolak. semakin Khalifah mendesak, Abdullah ibn Umar makin tegas menolak. 

"Apakah engkau tak hendak menaati perintahku?" 

"Sama sekali tidak. Hanya, saya dengar para hakim itu ada tiga macam: pertama hakim yang mengadili tanpa ilmu, maka ia dalam neraka; kedua, yang mengadili berdasarkan nafsu, ia pun dalam neraka; dan ketiga, yang berijtihad sedang ijtihadnya betul, maka ia dalam keadaan berimbang, tidak berdosa tapi tidak pula beroleh pahala. Dan saya atas nama Allah memohon kepada antum agar dibebaskan dari jabatan itu," kata Ibnu Umar. 

Khalifah menerima keberatan itu dengan syarat, Ibn Umar tak menyamnpaikan alasan penolakannya kepada siapa pun. Sebab, jika seorang yang bertakwa lagi salih mengetahui hal ini, niscaya akan mengikuti jejak Ibn Umar. Kalau sudah demikian, pupuslah harapan khalifah mendapatkan kadi yang takwa dan salih. 

Penolakan itu sendiri sebenarnya karena Ibn Umar masih melihat di antara sahabat Rasulullah masih banyak yang salih dan wara’ yang lebih pantas memegang jabatan itu. Ibn Umar sendiri sadar, penolakan itu takkan sampai berakibat jatuhnya posisi kadi ke tangan yang tak pantas memegangnya. 

Calon Khalifah Ketiga. Penerus kekhalifahan Islam sepeninggal Abu Bakar Ash-Shiddiq, adalah Umar ibn Khattab. Khalifah Umar ibn Khattab suatu ketika mendapat serangan mematikan dari Abu Lu’lu’ah. Dalam keadaan terluka parah, sejumlah sahabat menemui Khalifah memberi saran. "Wahai Amirul Mu’minin, bukankah sebaiknya engkau segera menunjuk salah seorang wakil yang akan menggantikan engkau?" 

"Siapakah orangnya? Andaikata Abu Ubaidah Ibn Jarrah masih hidup, niscaya aku akan tunjuk dia sebagai pengganti." Salah satu sahabat berkata, "Saya akan menunjukkan nama pengganti itu. Tunjuklah Abdullah ibn Umar." 

"Demi Allah, engkau keliru. Aku tak bermaksud menunjuk orang yang kau usulkan itu. Apa yang kau harapkan dari keluargaku untuk pekerjaan ini, sudah cukuplah dan dari keluargaku aku seorang diri saja yang akan diperiksa Allah dan yang akan ditanya tentang hal-hal mengenai umat Muhamad saw ini." 

Kondisi Umar terus memburuk, belum juga ada nama penggantinya. Sekali lagi para sahabat menemui Khalifah, mendorong menunjuk calon penerusnya. Khalifah pun memberi nama-nama calon itu. "Hendaklah kamu berpegang teguh kepada calon yang terdiri dari beberapa orang, dan orang yang kucalonkan ini ialah beberapa orang yang sewaktu Rasulullah wafat, beliau rela kepada orang-orang ini, dan orang-orang ini termasuk yang dijanjikan Rasulullah masuk surga. Mereka ialah Ali ibn Abi Thalib, Utsman ibn Affan, Saad ibn Abi Waqqash, Abdurrahman ibn Auf, Thalhah ibn Ubaidillah, dan Abdullah ibn Umar." 

Akhirnya masuk juga nama anak Umar ini. Tapi, kata Umar, Ibn Umar hanya berhak memilih, tapi tidak berhak dipilih. Menurut periwayat, Abdullah ibn Umar sampai mendorong terpilihnya Usman ibn Affan dengan pertimbangan, Utsman ibn Affan luas ilmunya, wara’, dan memiliki kelebihan dan keistimewaan. Antara lain, Utsman ibn Affan menjadi suami dari dua anak perempuan Rasulullah SAW. 

Tak heran, dalam masa kepemimpinan Utsman ibn Affan, Abdullah ibn Umar kerap dimintai nasihat. Puncaknya, Utsman meminta Ibn Umar memegang jabatan kadi yang kemudian ditolaknya dengan hujjah, alasan yang kuat.

Semua dan Segalanya

karena sejatinya manusia hadir dunia saling berpasangan. Itulah yang Allah beritahukan kepada manusia melalui Al-Qur'an. Bahwa setiap in...