Senin, 18 Maret 2013

Kemerosotan Sikap Idealisme Mahasiswa


Melihat realita yang terjadi saat ini di kalangan perguruan tinggi, mayoritas mahasiswa di era modern ini masih belum mampu memahami identitas sosialnya. Mahasiswa merupakan para intelektual muda yang dapat menjadi agent of change, dalam suatu bangsa, mahasiswa memiliki peran yang sangat penting,segala lini kehidupan yang berkait dengan kehidupan bermasyarakat tak pernah lepas dari kontrol mahasiswa. Problematika bangsa, dari politik, ekonomi, sosial, sampai agama adalah lahan perjuangan untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Namun di era modern saat ini Mungkin gambaran mengenai mahasiswa yang idealis dan anti pragmatis hanya dapat kita sambangi pada mahasiswa era reformasi,kala itu kepiawaian dan kelihaian mahasiswa dalam menebar angin perubahan kepada masyarakat Indonesia terbukti bagi tumbuhnya benih reformasi 1998.
Kini,mata kita disuguhi dengan realitas yang berbanding terbalik dengan masa-masa sebelumnya.Jika dulunya mahasiswa terlihat garang terhadap birokrasi dan pernah menjadi momok menakutkan bagi aparat birokrasi yang berkuasa saat itu,maka justru sekarang mahasiswa cenderung bersikap jinak dan terlihat terkadang mahasiswa itu rela berkompromi demi keuntungan sesaat maka jangan heran kalau mahasiswa saat ini dijuluki sebagai hamba setia birokrasi.kenapa penulis berkata demikian,itu semua berdasarkan fakta yang terjadi saat ini, Tengoklah ketika terjadi demonstrasi mahasiswa,yang terkadang merusak sejumlah fasilitas publik dan ratusan orang kehilangan waktu gara-gara lalu lintas macet. Apakah aksi itu sesuai dengan aspirasi rakyat?.tentu tidak. Para aktivis mahasiswa banyak kehilangan idealitas perjuangannya ketika disuguhi uang. Ketika para aktivis sudah dikendalikan oleh uang,aksi turun jalan tidak lagi menarik dan ironis. Jadi maklum kalau banyak masyarakat antipati dengan munculnya aksi-aksi mahasiswa. Mereka sepertinya kurang simpati,karena aksi mahasiswa tidak lebih dari sekedar sumber kemacetan lalu lintas. Masyarakat sudah mulai kritis terhadap aksi mahasiswa yang hanya pesanan. Sehingga masyarakat tidak tertarik bergabung dengan demonstrasi mahasiswa .

idealisme
Sikap idealisme yang tidak tertawar yang dimiliki mahasiswa itu seharusnya dijaga tapi Bagi sebagian besar mahasiswa sekarang,malah mulai dipersepsi sebagai ‘emas murni’ yang terlihat seksi dan pantas untuk dijual kesana-kemari. Baju kebanggaan itu kini perlahan telah ditanggalkan lalu digantikan dengan kostum pragmatism material karena dianggap lebih memikat dan dapat mendatangkan keuntungan dalam jumlah materi yang besar.dan paling parahnya Beberapa Bulan bela­kangan ini di media massa, baik cetak maupun elektronik dihiasi pemberitaan mengenai tawuran para calon intelektual muda,yaitu mahasiswa. Tentu kita semua merasa prihatin dengan aksi tawuran yang sering terjadi dalam dunia kampus. Seharusnya seorang mahasiswa masuk ke suatu universitas untuk menimba ilmu, bukan malah menjadi preman.
Kondisi mental dari mahasiswa kita memang sudah merosot dan mengkhawatirkan sehingga perlu dicari jalan keluar agar bangsa ini tidak kehi­lang­an generasi penerus bang­sanya. sudah seharusnya mereka beradu dalam hal pemikiran intelektual, kreativitas, dan pengabdian kepada masyarakat bukan malah adu pukul dan lempar batu.Peran serta dalam menyumbangkan ide dan tenaga dalam mengubah kondisi sosial pun seharusnya jadi kewajiban bagi mahasiswa. Jangan ikut-ikutan, tanpa mengetahui pokok permasalahan yang dihadapi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semua dan Segalanya

karena sejatinya manusia hadir dunia saling berpasangan. Itulah yang Allah beritahukan kepada manusia melalui Al-Qur'an. Bahwa setiap in...