Minggu, 14 Desember 2014

Duhai Wanita..



Bismillah...
assalamu'alaikum wr wb,

Sebagai wanita, kadang aku tidak mengerti dengan makhluk bernama wanita. Ada berjuta warna tentang wanita. Ada wanita yang amat menjaga kehormatannya, setengah hati menjaga dan ada pula yang menjual kehormatan tanpa harga. Ada wanita yang merasa amat terhina saat dipandang sedemikian rupa oleh lelaki, ada yang biasa saja, bahkan ada yang senang dan bangga.

Dari cara berpakaian pun ketahuan, mana wanita yang menghargai dirinya sendiri, mana yang tidak. Wanita yang menutup seluruh badannya kecuali muka dan telapak tangan dengan pakaian longgar tentu sangat berbeda dengan mereka yang menutup seluruh auratnya dengan kain transparan dan ketat membentuk tubuh. Amat berbeda juga dengan yang membiarkan bagian tubuhnya terbuka dan terlihat.

Duhai wanita, benar-benar aku tak mengerti. Bukankah telah datang padamu pengetahuan tentang cara berpakaian yang datangnya dari Sang Pencipta? Di zaman sekarang rasanya tak mungkin engkau tak tahu. Bukankah pengajian dan majelis taklim pun bertebaran di sekitarmu? Di masjid, mushola, rumah tetangga, televisi, radio, koran, majalah dan masih banyak sumber informasi lainnya. Bukankah saat engkau keluar rumah, amat mudah dijumpai wanita yang menutup aurat dengan benar? Tak pernahkah engkau berpikir dan bertanya-tanya dalam hatimu, mengapa mereka seperti itu dan engkau tidak? Bukankah engkau dan ia sama-sama wanita? Sama-sama memiliki keindahan kulit dan tubuh yang menarik bagi lawan jenis.

Duhai wanita, engkau adalah makhluk amat indah. DiciptakanNya perasaanmu selembut salju. Jadi tutupilah auratmu secara benar dan utuh, tidak minimalis seperti bangunan rumah yang siapapun bebas menatap keindahannya.

Minimalis, karena selain muka dan telapak tangan masih engkau tampakkan keindahan bagian yang lain. Masih engkau tampakkan bayang-bayang tubuh dan rambutmu dibalik kain kerudung dan baju yang dipakai. Masih terlihat lekuk-lekuk tubuhmu karena ketatnya pakaian yang menutupi badan. Masih engkau perlihatkan auratmu di sekitar rumah, karena engkau hanya menutupinya saat pergi-pergi saja. Engkau masih menganggap pakaian taqwa seperti mode, yang perlu dihias disana sini hingga menarik perhatian, yang hanya dikenakan saat kuliah, sekolah, kerja, belanja ke pasar dan aktifitas yang jauh dari rumah lainnya.
Duhai wanita, apa sebenarnya yang menghalangimu untuk berhijab sempurna? Yang semata dilakukan karena Allah, bukan yang lain. Yang dikenakan hanya untuk mematuhi perintah Allah, bukan yang lain. Bukan agar tampil lebih menarik, modis, keren, dan mengundang decak kagum siapa pun yang memandangnya.

Berhijab karena Allah, adalah berhijab sesuai dengan yang Allah kehendaki. Bukan “semau gue” tanpa aturan. Bukan pula “asal-asalan” tanpa pedoman. Karena berhijab adalah bagian dari kewajiban. Bernilai ibadah, yang berpahala jika dilaksanakan dan berdosa bila ditinggalkan.

Bila tanpa aturan, maka muncullah berhijab modern sebagai bagian dari mode yang berubah-ubah mengikuti trend pasar. Berkerudung namun tipis dan tak sampai menutupi dada. Berkerudung tapi masih pake baju transparan ala Korea. Berkerudung tapi bercelana pensil amat ketat hingga terlihat jelas bentuk pinggul dan kaki. Berkerudung tapi baju amat ngepress di badan seperti ketupat. Sungguh, berhijab model begitu tidak seperti yang Allah kehendaki. Allah menghendaki seorang wanita mulia, terjaga dan terlindungi. Dan itu hanya akan ada kala sempurna berhijab mengikuti aturanNya yang tertuang indah dalam Alquran.

Allah berfirman dalam surat An Nuur ayat 31, “Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung hingga ke dadanya.”  Demikian juga Allah berfirman, “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al Ahzab: 59)

Sungguh, aku juga semakin tak bisa mengerti kala melihat perilaku kaumku dalam pergaulan. Sudah bukan rahasia lagi, betapa banyak wanita yang telah menyerahkan kehormatan yang sesungguhnya amat tersembunyi hingga hamil di luar nikah. Tak bisa dibayangkan, yang letaknya amat rahasia saja hilang apalagi yang tidak. Pacaran seperti sudah menjadi bagian gaya hidup. Tidak keren jika tidak pacaran. Merasa ketinggalan jaman dan kuper jika tidak pacaran. Menganggap tak mungkin bisa menikah tanpa didahului proses berpacaran. Tak disadari bahwa pacaran sesungguhnya sama saja dengan membuka pintu lebar-lebar bagi setan untuk memasuki dan menggoda lebih dalam lagi.

Pacaran, sangat terlarang dalam Islam. Sebab, pacaran sesungguhnya merupakan  sebuah akifitas mendekati zina. Terbukti saat pelaku pacaran berubah menjadi berbadan dua. Jelas terlihat pacaran adalah sebuah pelampiasan syahwat. Hanya untuk mencari kepuasan dan kenikmatan. Pelan namun pasti, bisa menjerat dua anak manusia yang sedang terkena panah asmara untuk semakin dekat dengan zina sesungguhnya. Mulanya zina hati, zina mata, zina tangan, zina kaki hingga mana kala godaan setan semakin tak terbendung akhirnya jadilah zina yang sebenar-benarnya.

Duhai wanita, jawablah dengan sejujurnya. Bagaimana perasaanmu kala engkau telah tersentuh oleh lelaki yang bukan suamimu? Menyesal? Senang? Atau bangga? Pernahkah engkau memikirkan bagaimana perasaan kedua orangtuamu? Putri yang sejak kecil disayang dan dijaga dengan segenap hati, begitu mudah menyerahkan kehormatan pada sembarang lelaki. Lelaki yang tak menghargaimu dan tak punya harga diri, menyentuh wanita dengan cara hina dan rendah seperti binatang. Tanpa kemuliaan ijab qabul yang membuat orangtua meneteskan air mata bahagia. Hanya untuk sebuah kesenangan sesaat, yang akan menjadi noda sepanjang hidup. Nikmat membawa sengsara dunia akhirat.

Bukankah kelak engkau pun ingin menjadi seorang ibu? Seorang ibu yang dibanggakan anaknya. Bukan seorang ibu yang bahkan tak tahu siapa bapak anaknya. Bukan menjadi seorang ibu yang tidak pernah menikah sebelumnya. Bukan juga seorang ibu yang gagal berkali-kali menggugurkan buah cinta terlarangnya. Bukan pula seorang ibu yang hamil duluan sebelum pernikahan berlangsung.

Duhai wanita, tahukah engkau apakah sesungguhnya tujuan penciptaan kita? Allah berfirman, ” Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu.” (TQS Ad Dzariyyat 56). Jadi sepanjang nafas kita, Allah memerintahkan kita beribadah. Menyandarkan semua ucapan dan perbuatan pada hukumNya. Salah satu ibadah antara lain adalah menuntut ilmu Islam. Hukumnya wajib, agar manusia tahu apa saja kewajiban/perintah yang Allah bebankan pada kita. Supaya paham, apa saja larangan Allah untuk hambaNya. Supaya mengerti apa yang benar dan salah dalam pandanganNya. Ilmu adalah bekal langkah manusia. Ilmu itu laksana pohon, yang akan berbuah jika diamalkan, ilmu tanpa amal ibarat pohon yang tidak berbuah, sedangkan amal tanpa ilmu ibarat menanti buah tanpa adanya pohon.

Duhai wanita, berjilbab sempurna adalah kewajiban. Setiap muslimah mau tidak mau, suka tidak suka wajib mengenakan ketika keluar rumah ataupun saat ada pria ajnaby/asing. Sedangkan berdua-duaan dengan lelaki tanpa muhrim adalah laranganNya, apalagi bila sampai berpegangan tangan, berciuman bahkan lebih dari itu, jelas haram. Perintah dan larangan Allah wajib dipatuhi. Tak ada tawar menawar. Tak ada alasan apapun untuk menolaknya. Allah yang menciptakan kita lebih tahu, bahwa manusia dengan segala potensi yang dianugerahkanNya pasti mampu dan sanggup menjalankannya.

Duhai wanita, sadarlah dan segera bertaubat. Jangan engkau anggap akan hidup selamanya. Jangan engkau merasa masih jauh dari kematian hanya karena usia masih muda. Hidup hanya sementara di dunia. Pada akhirnya, cepat atau lambat hidup akan berakhir. Tak ada lagi “aku” di dunia ini. Hilang sudah semua kenikmatan. Yang ada hanya badan yang terbujur diam. Tak lagi bisa tersenyum, tertawa, bercengkerama, berdoa mohon ampunan dan rahmatNya, serta segala hal yang bisa dilakukan saat masih hidup. Tak ada lagi kesempatan untuk menaati segala perintahNya. Tak lagi ada waktu untuk menjauhi seluruh laranganNya.

Jadi tunggu apalagi. Mumpung kesempatan masih terbentang. Mumpung kita masih bisa bernafas. Laksanakan segala kewajiban dan jauhi semua larangan sekarang juga. Kesempatan milik kita hanya hari ini, esok lusa masih rahasia. Belum tentu kita masih tetap dianugerahi Allah indahnya mentari. Sesungguhnya Allah amat senang dengan hambaNya yang bertaubat, melebihi kebahagiaan seorang ibu yang menemukan anaknya yang hilang.
Ingatlah satu hal duhai wanita, hidup akan dimintai pertanggungjawaban. Jadilah wanita cerdas yang memikirkan kehidupan setelah kematian. Kelak Allah akan mempertanyakan pada kita segala hal tentang pilihan perbuatan. Rosulullah bersabda, ”Tidak bergeser kaki seorang hamba sehingga ia akan ditanya tentang empat perkara (yaitu)a1) Tentang umurnya untuk apa ia habiskan?; (2) Tentang ilmunya untuk apa ia amalkan?; (3)Tentang hartanya darimana ia dapatkan dan kemana ia belanjakan?; dan  (4) Tentang badannya untuk apa ia gunakan?. (Sunan At-Tirmidzî).
Duhai wanita, engkau akan semakin cantik jika bermetamorfosa menjadi seperti kupu-kupu. Dari ulat dan kepompong menjadi kupu-kupu yang indah di hadapanNya. Wallahu’alam.

Oleh : Nayla Ridla, MSi ( Penggiat CIIA/The Community of Ideological Islamic Analyst Devisi Kajian Sosial Budaya )





Selasa, 12 Agustus 2014

maukah kau menunggu

Maukah Kau Menunggu ?

Matahari pagi selalu sama, perasaan kita tidak. Seperti langit yang berubah sewaktu-waktu. Tidak seperti air yang mengalir. Lebih seperti jalan yang terjal naik turun bergelombang.

Detik berdetik dalam jarak yang sama, perasaan kita tidak. Resah melihat waktu yang terus bergerak semantara diantara kita tidak pernah terjadi pengakuan. Tatap mata bertemu, senyum malu-malu, pura-pura menghindar. Pura-pura bertanya kabar. Merah merona ketika nama terucap.

Aku tahu diantara kita saling menjaga diri. Tidak banyak hal yang bisa aku lakukan selain mendoakanmu. Tidak lebih dari itu. Sebab diantara kita bukanlah siapa-siapa. Perasaan yang kita miliki tidak lantas membuat kita menjadi saling memiliki kan?

Sebab setiap perasaan memerlukan tindakan. Dan tindakan itu haruslah bertujuan. Bila aku menujumu, ingatkan aku untuk berpaling kepada Tuhan lewat matamu. Bertanyalah kabar tentang ibadahku.

Diantara kita tercipta samudera. Meski pada kenyataannya kita bertemu dan saling sapa setiap hari. Berada dalam satu tempat yang sama. Jarak yang akan hilang dengan beberapa ikrar kata. Dan waktu, seperti kita tahu, tidak pernah bisa diajak berkompromi. Diantara kita tetap diam saja. Aku ingin mengatakan sesuatu tapi malu. Aku malu mengatakannya; maukah kau menungguku?

Mana Ada Kamu Di Rumahku

Mana Ada Kamu Di Rumahkuoleh Kurinawan Gunardi
Ku kira pertemuan kita berakhir di rumah. Sebuah rumah dengan genting merah dan lantai kayu. Dengan teriakan-teriakan kecil dari kaki-kaki kecil yang melangkah penuh tenaga. Berteriak menyebutmu mama dan memanggilku ayah.

Mana ada kamu di rumahku. Kamu hanya ada di pikiranku. Bahkan rumah itu pun hanya ada di pikiranku. Memang bahaya berangan-angan tapi aku seperti kecanduan. Menikmati pikiranku yang penuh bayang-bayang, nyatanya mana ada kamu di rumahku.

Suaramu seperti angin yang melewati dedaunan pohon. Melewati celah-celah dinding rumah-rumah. Dibawa angin kemanapun kaki melangkah. Membisikan dan mengatakan sesuatu bahwa kamu sedang menungguku di rumah. Nyatanya, mana ada kamu di rumahku.

Orang-orang sepertiku perlu di selamatkan. Dibangunkan dari tidurnya logika. Disadarkan bahwa kehidupan nyata menanti pembuktian kata-kata. Karena untuk membawamu ke rumahku membutuhkan banyak pembuktian. Bahwa aku tidak menjanjikan sesuatu yang tidak bisa ditepati dan aku bisa menunjukkan bahwa kata-kata laki-laki ini tidak berhenti sebagai angan-angan. Kamu suka diperjuangkan, kan?

Senin, 14 April 2014

ini kisahku: pilih pemimpin?

sedikit share terkait pemilihan pilpres sekarang :D
bahasanya bgini saja. .
sudhkh kita koreksi diri sndiri dulu sbleum kita memilih siapa pemimpin kita?sudah sejauh mana kita mengetahui mereka lebih dalam? ada beberapa point nih dari aye bri sis. . :D
1. via media?? 
2. bertemu scara langsung ? 
3. sudah pernah dipimpin oleh beliau?
4. hnya sekedar duduk anteng dalam seminar yg mengundang mereka? atau
5. membaca buku tentangnya?

ini pandangan saya
1. mengenalnya via media? who knows?blum smuanya betul.. media skrg hnya skrng mmberikan glamorisasi sbuah golongan. ada yg meninggikan pun juga ada yg menjatuihkan. bagai pisau bermata dua.
2. bertemu scra langsung? that's the point of mine. dengan bertemu kita bisa tahu gagasan pribadi yg terlontar dalam dirinya apa? jgn" media dengan bertemu langsung bisa menemukan jawabannya. but, ini sukar sekali krna padatnya genda sehingga kita sukar bertemu dengan mereka semua.
3. nah ini point ketiga=. contohnya bgini sobh, ngomng bahasan jokowi deh contohnya. pernah brada dalam kepeimpinan beliau? sudah mersakan langsung dmpak dari kebijakan yg beliau buat? mngkin klau warga solo saya yakin sudah. walaupun g kelar. bagi warga jakarta mngkin saja beberapa bagian sudah. nah bagi nte skrg. sudah merasakan kebijakan yg beliau buat? klau blum knp malah langsung menembak beliau atau menjudge bliau buruk atau baik? si A baik kepemimpinannya krena bla bla bla, sdangkn yg B buruk krna bla bla bla. terlalu cepat hnya sekedar melihat saja bung. . :D
4. duduk anteng mendengarkan gagasannya. bneer bgt sih. tpi, yakin kita bisa mnyampaikan gagasan kita kpda bliau dari seribu pndatang yg mnghadiri seminar tersebut. lah ia klwu ditunjuk untuk bertanya. klw tidak? hnya mngais mnyesal krena tidak diperkenankan atau ditunjuk untuk bertanya. pasca seminar apakah kita punya waktu mnyempatkan untuk bertemu langsung klau bahasa saya "menculik" untuk diajak diskusi. . :D
5. membaca saja kyknya kurang puas klau tdak bertemu dgnnya scara live. krna dngan mmbaca kita bisa tahu sypa dia. buknkah ada pepatah tulisan adalah perwajahan dirinya. mngkin yg tertulis disana adalah ide darinya. but, itu masih pasif. hnya menerima satu pandangan saja. bisakah anda bertanya dengan buku tersebut? :D
bisa dibilang gila lagi. . :D hehehe. .
itu hnya beberapa point yg kdang bgt kita terlupa. berkoar didunia maya, menaikkan salah satu golongan A dan mnjatuhkan golongan B dgn mmrbikan data yg ntahlah maksd adanya data tersebut sebagai apa. sbgai senjata untuk mmbunuh golongankh atau hnya sekedar joke dalam penghias medai atau penghias pemilu ini , ,:D

Sabtu, 22 Maret 2014

ini kisahku: Impian or mimpi?

hay sahabat,,
lama tidak nulis di blog ini. udah berdebu dan banyak jaring laba-labanya. hehehehe
oke sob, tulisan kali ini kita bercerita terkait impian.
hmmmmm... impian itu apa sih?apakah sama kayak mimpi?
oke kita detailkan kembali apa itu impian dan apa itu mimpi.. :D

jika realitas anda dimulai dari impian anda,
impian anda akan menjadi realitas anda
Donald Trump-

Mimpi merupakan bunga tidur yang menemani waktu tidur kita, namun mimpi biasanya berhenti sebatas itu, amat jarang mimpi yang dapat menjadi kenyataan. Sedangkan impian mungkin lebih dekat dengan pengertian visi dan misi kita, nah karena itu impian tidak berhenti pada angan2 kita, kemungkinan impian menjadi kenyataan merupakan pilihan kita untuk berupaya mewujudkannya (Tia, 2009)
kalau ane bilang mimpi itu hanya ada pada waktu tidur kita, coba deh kalau kita tidur lelap banget dan pastinya didunia mimpi yang kita buat seakan-akan kita seperti orang yang memiliki dunia itu. kalau filmnya leonardo de caprio di inception "mimpi yang kita buat bukanlah sekedar hanya ilustrasi gambaran angan saja, melainkan akan menjadi sebuah ide atau gagasan yang membuat kita saat terbangun hal itu menjadi nyata." bahkan saat tertidur kita merombak mindset dari orang tersebut juga bisa. karena itu berkenaan dengan alam bawah sadar kita. karena alam bawah sadar kita adalah perwajahan tentang jati diri kita.

Pertanyaannya bolehkah kita bermimpi? pastinya boleh sob, masa ia orang tidur dilarang. merangkai mimpi indah bersama dirinya *tsaaahhh hehehehe... skip..skip..skip..
nah sob, bagaimana nih dengan impian? apakah sama dengan mimpi?
kalau kita merujuk dengan kutipan dari saudara kita. of course, impian itu lebih kedalam penjabaran visi n misi kita untuk mencapai apa yang kita inginkan. dengan menggunakan berbagai macam step yang kita tulis dan kita impikan. walaupun kadang ketika orang melihatnya jauh dari realita. tapi, jika itu ditulis dengan hati dan kesadaran dan tentunya berizinkan dariNya insya allah tercapai. biasanya nih sifat dari impian itu anget-anget tahu goreng. awalnya panas bingit, ditinggal bentar lama-kelamaan jadi dingin. begitu juga semangat seorang manusia untuk mencapai impian itu sob. beeeuuhh, diawal semangat '45 barangkali disuruh orasi presiden manapun dianggapnya bisa dikalahkan kali. tapi, ntar lama kelamaan luntur sedikit demi sedikit n hilang deh. yaudah impian hanya menjadi mimpi.
nah gimana nih biar kita bisa istiqomah menjaga kesemangatan kita terhadap apa yang kita impikan

1. Who am I?
kalau biasanya kita ketahui sebelum kita membuat visi n misi hidup kita. kadang kita ini belum tahu siapa saya or who am i? pokoknya apa yang dilihat orang lainb bagus. kita ikutin. apa yang orang lakukan kita juga lakukan. boleh sih kita ngikut atau meniru apa yang dilakukan orang lain. tapi, mawas diri dulu sob. barangkali apa yang dilakukan orang lain mungkin bisa kita lakukan. tapi, ada juga yang mungkin kita g bisa sama sekali lakukan, daripada nanti jatuhnya malah meniru atau duplikat. mending kita ATM (amati, tiru n modifikasi) hehehhe. jadi, tentukan dulu siapa diri kita, apa potensi kita, hal apa yang menjadi pendukung atau pembeda dengan orang lain, apa saja kelemahan dan keunggulan kita. dan setelah itu melangkahlah kamu dengan pasti
2. Baca situasi
setelah kita mengetahui siapa diri kita. step kedua ketahui dulu apa nih yang akan terjadi nanti. bahasanya prediksi waktu dan kejadian dari beberapa kemungkinan pada zaman tersebut. kalau hanya sekedar menentukan impian kita namun,tidak tahu arah gerak dari rotasi zaman. mending mikir-mikir lagi dengan apa yang kita impikan. kalau kata mbah Abraham Lincoln "kuasai zaman, maka kamu akan kuasai dunia" jika kita mampu memprediksi apa yang nanti akan terjadi disetiap zaman kalian akan lebih mudah memetakan impian kita. yah walalupun kita ketahui tidak 100% tepat akan terjadi. namun  apa salahnyakan kita prediksi apa yang akan terjadi kedepan
3. Yakin?tulislah
nah kadang nih kita merasa ragu dalam menentukan arah impian kita. dikarenakan maju mundur pilihan. bisa apa kagak, mampu apa kagak. kalau begini nanti begitu, kalau begitu, nanti begini. jangan kelamaan sob, jika kita yakin tulis saja. jika kita ragu siapkan beberapa kemungkinan atau plan yang lain untuk kesana. karena ketidak yakinan kita terhadap sesuatu hanya akan menjadi penghalang kita menuju sebuah impian kita. Rasullah saja mengajarkan kita untuk selalu yakin terhadap apa yang kita yakini. bukankah Allah selalu memeberikan apa yang kita butuhkan lebih dari apa yang kita inginkan bukan? so, kenapa harus ragu lagi? 
4. Yakin, kalau Allah selalu menjadi pembimbing kita
nah, keraguan itu datangnya dari hati, yang mampu membolak-balikkan hati itu Sang Pemilik Hati. Allah SWT. jika kta yakin dengan apa kita yakini dan kita serahkan segalanya kepadaNya. insya allah Allah akan membimbing kita kepada impian yang kita buat. dengan berbagai macam kejutan barokah dariNya. tulis impian kamu dengan detail dan serahkan proposal impianmu kepadaNya. insya allah akan membimbingmu.
5. jangan menunggu nanti, karena waktu tidak akan kembali
ibaratnya kita mengikuti lomba lari atau marathon. telat dalam starting sepersekian detik saja kekalahan yang akan kita dapati. nah sob, kadangkalanya kita sering ngulur-ngulur waktu. " ah nanti aja, nanggung banget" dll. sob, kita nggak ada yang tahukan yang namanya umur. belum tentu kelar kerjaan lu bisa ngeliat impian yang kamu buat. jika kita diberikan waktu untuk menulis impian kita atau melakukan kesempatan yang kita yasudah lakukan apa yang kamu bisa dengan maksimal. jangan nunggu dulu, belum tentu kesempatan datang lagi bukan
nah, sob itu tipsnya. dilakukan alhamdulillah kagak juga subhanallah. :D
hehehe, , 
mulai sekarang jangan kebanyakn mimpi sob, bangun dan kerja..kerja...kerja. :D karena dengan kita kerja dan melakukan aktfitas kita. Allah akan senantiasa membimbing kita pada apa yang kita impikan ^_^
jika kesempatan itu menjadi hal yang mendekatkan kita kepadaNya. kenapa kita harus ragu dalam mengambilnya? ^_^

-Muhammad Afiff Galang Ristiantoro-
Mentri PSDM BEM KM UNNES 2014

Semua dan Segalanya

karena sejatinya manusia hadir dunia saling berpasangan. Itulah yang Allah beritahukan kepada manusia melalui Al-Qur'an. Bahwa setiap in...