Kamis, 23 Mei 2013

ini jalanku:Come out of your comfortable zone


“…..Come out of your comfortable zone..” itulah kata-kata yang keluar dari perbincanganku dengan beberapa orang dalam sebuah acara di sebuah universitas ternama. Kata-kata itu keluar dengan lantang dan tegas. Ntah itu adalah suara hati nurani atau suara sumbang yang tertahan oleh lingkungan yang didomisili kehedonisan dunia.
Mahasiswa…seorang pelajar jenjang akhir. Memiliki banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang mahasiswa. Bukan berarti saat menjadi seorang siswa kita tidak melakukan apapun. Namun, lingkaran kontribusi memang terbuka lebar saat status kita adalah sebagai seorang mahasiswa. Namun, apalah arti sebuah status jika sejatinya itu hanya sebagai label formalitas kita saja. Kalau ternyata kita selalu berada dalam sebuah lingkaran kenyamanan yang membuat kita lupa dari sebuah esensi dari seorang mahasiswa.
James carter pernah menulis dalam sebuah bukunya “setiap orang memiliki hal yang sebenarnya bisa dikembangkan dan mungkin dilejitkan bagaikan roket yang meluncur. Namun, karena sebuah lingkungan yang menuntutnya untuk bersikap biasa-biasa saja. Maka selamanya dia akan menjadi seorang manusia robot”. Agaknya itu yang mungkin terjadi dalam kampusku ini. Edaran mataku tertuju oleh sebuah realita yang benar-benar membuatku penat. Memang bukan saatnya kita mengutuk kegelapan. Sudah saatnya kita menyalakan lilin harapan dan menerangi jalan yang ada.
Kurangnya perhatian seorang mahasiswa dengan gemerlapnya dunia yang mungkin melalaikan semua mimpi-mimpi yang tertulis terkatung saja dalam sebuah angan-angan indah, namun tidak ada ikhtiar dalam pencapaian kesana. Hmmmmmm..... memangnya kenapa sih kita harus keluar dari zona nyaman kita?? banyak sekali orang-orang yang bertanya demikian. Hmmm, begini... jika kita berada dalam sebuah kota. Atau suatu tempat yang membuatmu nyaman. Dan kamu berfikir ini adalah titik kenyamanan saya. Namun, niscaya mungkin itu bukanlah tempat anda untuk bernyaman ria. Ketika teman-teman anda sedang berusaha untuk mencapai impian yang ingin mereka capai. Seorang Billgates saja untuk bisa mengembangkan microsoftnya sampai di drop out dari kampusnya. Thomas alfa Edison saja dalam membuat bohlam lampu sampai mencoba 999 kali untuk bisa membuatnya. Melepaskan waktunya unutk terus eksperimen dan keluar dari zona kenyamanannya.
Kita banyak mengetahui berbagai macam orang yang keluar dari zona kenyamanannya. Terus, memangnya keluar dari zona nyaman itu yang bagaimana??. Keluar dari zona nyaman itu melakukan hal yangg tidak dilakukan oleh orang lain. Ketika orang lain sedang bermain kita mencoba untuk membaca literatur. Ketika orang-orang terenyuh dalam sebuah kesenangan dunia, kita berusaha untuk memanfaatkan waktu kita yang bermanfaat. Memang label orang aneh akan tertera pada diri kita. But, nope sejatinya tiap orang sudah ada yang mengatur garis takdirnya oleh Sang Maha Kuasa. Buat apa kita punya segudang potensi dan berbagai macam kemampuan yang lebih, malah kita pergunakan sia-sia. move on, guys. Take your dream. Don’t stay here without anything. Kita dikarunia tangan untuk bisa melakukan banyak hal. Kita memiliki kaki untuk terus melangkah, kita diberikan otak untuk terus berfikir dan menciptakan sebuah new breaktrough tapi, kita malah sia-siakan. Seperti quote dari teman-teman Green Force UNJ “BERGERAK ATAU TERGANTIKAN..!!!”

-Muhamad Afiff Galang Ristiantoro-
#MatahariUtara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semua dan Segalanya

karena sejatinya manusia hadir dunia saling berpasangan. Itulah yang Allah beritahukan kepada manusia melalui Al-Qur'an. Bahwa setiap in...