“…..Come out of your
comfortable zone..” itulah kata-kata yang
keluar dari perbincanganku dengan beberapa orang dalam sebuah acara di sebuah
universitas ternama. Kata-kata itu keluar dengan lantang dan tegas. Ntah itu
adalah suara hati nurani atau suara sumbang yang tertahan oleh lingkungan yang
didomisili kehedonisan dunia.
Mahasiswa…seorang pelajar jenjang akhir. Memiliki banyak hal
yang bisa dilakukan oleh seorang mahasiswa. Bukan berarti saat menjadi seorang
siswa kita tidak melakukan apapun. Namun, lingkaran kontribusi memang terbuka
lebar saat status kita adalah sebagai seorang mahasiswa. Namun, apalah arti
sebuah status jika sejatinya itu hanya sebagai label formalitas kita saja. Kalau
ternyata kita selalu berada dalam sebuah lingkaran kenyamanan yang membuat kita
lupa dari sebuah esensi dari seorang mahasiswa.
James carter pernah menulis dalam sebuah bukunya “setiap
orang memiliki hal yang sebenarnya bisa dikembangkan dan mungkin dilejitkan
bagaikan roket yang meluncur. Namun, karena sebuah lingkungan yang menuntutnya
untuk bersikap biasa-biasa saja. Maka selamanya dia akan menjadi seorang
manusia robot”. Agaknya itu yang mungkin terjadi dalam kampusku ini. Edaran
mataku tertuju oleh sebuah realita yang benar-benar membuatku penat. Memang bukan
saatnya kita mengutuk kegelapan. Sudah saatnya kita menyalakan lilin harapan dan menerangi jalan yang ada.
Kurangnya perhatian seorang mahasiswa
dengan gemerlapnya dunia yang mungkin melalaikan semua mimpi-mimpi yang
tertulis terkatung saja dalam sebuah angan-angan indah, namun tidak ada ikhtiar
dalam pencapaian kesana. Hmmmmmm..... memangnya kenapa sih kita harus keluar
dari zona nyaman kita?? banyak sekali orang-orang yang bertanya demikian. Hmmm,
begini... jika kita berada dalam sebuah kota. Atau suatu tempat yang membuatmu
nyaman. Dan kamu berfikir ini adalah titik kenyamanan saya. Namun, niscaya
mungkin itu bukanlah tempat anda untuk bernyaman ria. Ketika teman-teman anda
sedang berusaha untuk mencapai impian yang ingin mereka capai. Seorang Billgates
saja untuk bisa mengembangkan microsoftnya
sampai di drop out dari kampusnya. Thomas
alfa Edison saja dalam membuat bohlam lampu sampai mencoba 999 kali untuk bisa
membuatnya. Melepaskan waktunya unutk terus eksperimen dan keluar dari zona
kenyamanannya.
Kita banyak mengetahui berbagai macam
orang yang keluar dari zona kenyamanannya. Terus, memangnya keluar dari zona
nyaman itu yang bagaimana??. Keluar dari zona nyaman itu melakukan hal yangg
tidak dilakukan oleh orang lain. Ketika orang lain sedang bermain kita mencoba
untuk membaca literatur. Ketika orang-orang terenyuh dalam sebuah kesenangan
dunia, kita berusaha untuk memanfaatkan waktu kita yang bermanfaat. Memang label
orang aneh akan tertera pada diri kita. But, nope sejatinya tiap orang sudah
ada yang mengatur garis takdirnya oleh Sang Maha Kuasa. Buat apa kita punya
segudang potensi dan berbagai macam kemampuan yang lebih, malah kita pergunakan
sia-sia. move on, guys. Take your dream. Don’t stay here without
anything. Kita dikarunia tangan untuk bisa
melakukan banyak hal. Kita memiliki kaki untuk terus melangkah, kita diberikan
otak untuk terus berfikir dan menciptakan sebuah new breaktrough tapi, kita malah sia-siakan. Seperti quote dari
teman-teman Green Force UNJ “BERGERAK ATAU TERGANTIKAN..!!!”
-Muhamad Afiff Galang Ristiantoro-
#MatahariUtara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar